Karma Yang Menyebabkan Marabahaya (PART 2)

Beberapa perbedaan pendapat didalam kerajaan mbantuli sedang berlangsung dan terlalu susah untuk sultan mbantuli melepaskan benang kusut, nasi sudah menjadi bubur. Saat ini sultan mbantuli dengan nafas yang tersisa didalam kerajaan berusaha menyusun strategi, mencoba menaikkan beberapa hulubalang menjadi seorang panglima tetapi bongkar pasang hulubalang belum menemukan posisi yang pas. sultan terlalu kehilangan sosok panglima yang selama ini selalu membersamainya dalam suka dan duka.

kasak kusuk dikalangan rakyat kerajaan mbantuli mulai santer terdengar bahwa sultan sedang galau. Sultan yang selalu dielu elukan dan menjadi idola tidak hanya rakyat mbantuli tetapi sudah menjadi idola hamper beberapa persen rakyat ngalengka. Keberhasilannya membawa produk asli ngalengka ke benua lain itu sudah terlanjut terdengar ke hamper seluruh rakyat ngalengka.

Berita kepergian panglima itu pun sampai ke telinga sultan yasmory, seorang raja kasultanan pasundan. Sultan yasmory yang mempunyai sebuah dendam kepada sultan mbantuli karena kejadian masalalu.

Pernah disuatu masa lalu, sultan mbantuli meminta sultan yasmory untuk berkunjung ke kerajaan mbantuli. Sebuah kehormatan sebenarnya bagi sultan yasmory untuk memperbanyak allies didalam dunia perpolitikannya. Karena kedua kasultanan ini mempunyai komoditi yang berbeda dalam hal perdagangan dan dikenal sukses di Negara ngalengka. Maka dari itu sebuah kehormatan bagi sultan yasmory untuk melakukan kunjungan kerajaan ke kerajaan mbantuli.

Singkat cerita kedua sultan melakukan perjanjian, dimana sultan mbantuli ingin belajar kepada sultan yasmory tentang perdagangan dalam negeri di Negara ngalengka. Dan sultan yasmory pun menerima dengan tangan terbuka. Pada hulubalang kerajaan mbantuli digembleng habis habisan di dalam kerajaan pasundan termasuk juga panglima kasruni. Ada tentang cara menghadapi rakyat Negara ngalengka yang mempunyai sifat unik yaitu TEKTOKTARATUK (tekon tok tapi ra tuku tuku). Sifat TEKTOKTARATUK ini yang tidak pernah dialami oleh pasukan panglima kasruni selama berdagang di benua seberang itu.

Kedua kerajaan ini pun happy ending dan sering melakukan kunjungan kerajaan, tetapi sifat culas sultan mbantuli mulai terlihat dan ini baru disadari oleh panglima kasruni sepulang dari kunjungan kerajaan ditempat lain. Didalam istana mbantuli digelar pertemuan oleh para menteri, dan panglima kasruni kaget karena mengetahui sultan mbantuli telah membuat formulasi produk yang sangat mirip dengan kerajaan pasundan. Produk itu yang akan menjadi dagangan utama kepada rakyat Negara ngalengka dan panglima sempat menentang rencana sultan mbantuli tersebut, tetapi sultan mbantuli tetap pada prinsipnya. Dengan setengah hati panglima menjalankan perintah tersebut. Etika yang tak dimiliki sultan mbantuli dikejadian ini sangat disesali oleh panglima kasruni.

Sultan yasmory yang mendengar info itu naik pitam dan mulai mengibarkan genderang perang kepada kerajaan mbantuli (dung dung dung trudung dung dung – seperti bunyi rebana afrika). Niat baik sultan yasmory tidak dibalas dengan baik oleh sultan mbantuli. Pada akhirnya strategi sultan mbantuli ini yang akan menjadi boomerang kerajaan pada masa depan. Air susu dibalas dengan air tajin menyebabkan permusuhan dikedua kerajaan. Siapa yang menanam dialah nanti yang akan menuai.

Lesson learnnya adalah jangan pernah kita mengkhianati dan tak beretika hanya untuk mendapatkan keuntungan semu sesaat. Beretikalah dalam berdagang karena seluruh kejadian didalamnya akan kamu pertanggungjawabkan dikemudian hari #berlanjut di part 3
Penulis

*cerita ini hanya cerita fiktif belaka, Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sayantaka = Satya Inpira
Mbantuli = Yoyok Rubiantono
Yasmory = Yasirly Amri
Kasruni = Cas Rudi
Dojadda = Dodiana

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel